Penyakit Infeksi pada Anak yang Rentan Terjadi pada 2024 cenderung menyebar lebih mudah di daerah dengan sanitasi yang kurang baik atau lingkungan padat penduduk

Di Indonesia, anak-anak di bawah usia lima tahun sering mengalami beberapa penyakit menular dan umum di lingkungan tropis, seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), demam berdarah, dan flu. Penyakit-penyakit ini lebih sering terjadi akibat sanitasi yang kurang baik, lingkungan yang padat, dan daya tahan tubuh anak yang masih rentan terhadap infeksi.


1. Diare dan Infeksi Rotavirus 

   Diare pada balita sering kali disebabkan oleh rotavirus, yang dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi atau makanan dan air yang tidak higienis. Selain itu, balita cenderung memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut, yang meningkatkan risiko infeksi. Di wilayah yang padat seperti Jakarta atau Surabaya, diare dan rotavirus umum terjadi. Penyakit ini bisa berbahaya jika menyebabkan dehidrasi parah pada anak. Untuk pencegahan, orang tua disarankan menjaga kebersihan lingkungan, memastikan anak minum air bersih, dan memberikan imunisasi rotavirus.


2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) 

   ISPA adalah salah satu penyebab umum anak-anak sakit di daerah perkotaan yang padat seperti Jakarta. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri dan menular melalui percikan (droplet). ISPA kerap kali menjadi parah akibat polusi udara dan paparan asap rokok. Gejala ISPA mencakup batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Untuk mencegahnya, orang tua disarankan menjaga kebersihan tangan anak-anak, menjauhkan anak dari paparan asap rokok, serta memberikan asupan makanan yang dapat memperkuat daya tahan tubuh anak.


3. Demam Berdarah Dengue (DBD)

   Di daerah tropis seperti Bali dan Jawa Tengah, demam berdarah menjadi perhatian utama pada anak-anak, khususnya di musim hujan. DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus dengue. Anak-anak yang terinfeksi sering mengalami demam tinggi, bintik-bintik merah di kulit, dan pendarahan ringan. Pencegahan DBD dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk, serta penggunaan kelambu atau repelan nyamuk.

4. Flu dan Infeksi Saluran Pernapasan Lainnya

   Flu dan pilek merupakan infeksi yang sering dialami anak-anak dan mudah menular di lingkungan anak-anak, seperti di taman kanak-kanak. Perubahan cuaca yang drastis sering kali memicu timbulnya flu. Gejalanya mencakup demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Langkah pencegahan meliputi imunisasi influenza dan menjaga asupan makanan yang bergizi.

Dengan mempraktikkan kebiasaan sehat, seperti cuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan imunisasi, orang tua dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit ini pada anak.


Pada tahun 2024, anak-anak di Indonesia khususnya yang berusia di bawah lima tahun rentan terkena berbagai penyakit infeksi. Penyakit yang sering menyerang termasuk diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), demam berdarah, campak, dan rotavirus. Penyakit-penyakit ini cenderung menyebar lebih mudah di daerah dengan sanitasi yang kurang baik atau lingkungan padat penduduk

Contoh Kasus di Daerah dengan Penanganan yang Tidak Optimal

Di wilayah Jawa Barat, terdapat kasus penyebaran diare yang luas di kalangan anak-anak akibat keterbatasan air bersih dan kurangnya praktik sanitasi yang baik. Dalam kasus ini, sebagian besar anak mengalami dehidrasi karena kurangnya cairan dan terlambat mendapat pertolongan medis yang memadai. Penyebaran diare sering terjadi karena praktik kebersihan yang kurang, baik dari air yang tercemar maupun dari kebiasaan cuci tangan yang tidak teratur.

Penyebab dan Pencegahan 

Penyebab utama penyakit-penyakit ini adalah lingkungan yang tidak higienis, gizi kurang, dan vaksinasi yang belum merata. Sebagai contoh, diare sering dipicu oleh paparan rotavirus atau bakteri dari makanan dan minuman yang tidak bersih. Vaksinasi, termasuk untuk rotavirus dan campak, sangat disarankan untuk mengurangi risiko penyakit parah pada anak. Selain itu, pemberian air minum bersih, makanan bergizi, serta menjaga kebersihan tangan dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif


Langkah Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Sanitasi dan Kebersihan: Menggunakan air bersih, menjaga kebersihan lingkungan, serta mengajarkan anak untuk mencuci tangan sebelum makan.

2. Vaksinasi: Anak-anak harus mengikuti jadwal imunisasi yang meliputi vaksin rotavirus, campak, dan vaksinasi influenza untuk mengurangi risiko infeksi.

3. Pemantauan Gizi: Memberikan makanan bergizi, termasuk protein hewani, yang mendukung imunitas anak dan mencegah masalah kesehatan seperti stunting.


Upaya ini penting untuk menurunkan angka infeksi dan mencegah komplikasi pada anak-anak, serta membantu keluarga dan komunitas menjaga kesehatan generasi muda secara berkelanjutan.


sumber : 

https://ayosehat.kemkes.go.id/   

https://hellosehat.com/

https://www.halodoc.com

0 komentar: